Makalah Penduduk, Kemiskinan dan
Teknologi
Nama : Yudha
Adityawarman Kelas : 1IA12
NPM : 56417320
NPM : 56417320
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT
yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang saya panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ilmiah ini.
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai saya sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua situs yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai saya sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua situs yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu,saya menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang penduduk kemiskinan dan teknologi ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Jakarta,7 oktober 2017
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang penduduk kemiskinan dan teknologi ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Jakarta,7 oktober 2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Metode Penulisan
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Metode Penulisan
BAB II : ISI
2.1 Teori Dari Berbagai Sumber
2.2 Studi Kasus
2.3 Pembahasan
2.1 Teori Dari Berbagai Sumber
2.2 Studi Kasus
2.3 Pembahasan
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Daftar Pustaka
3.1 Kesimpulan
3.2 Daftar Pustaka
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penduduk, kemiskinan dan teknologi sering dikaitkan dengan nilai
atau moral. Hal ini dapat dirasakan dampaknya melalui kebijakan-kebijakan
pembangunan dalam lingkungan masyarakat.
Penduduk dan teknologi sering
kurang memperhatikan masalah nilai, moral atau segi-segi kemanusiaan. Hal
demikian ini tidak luput dari falsafah mengenai pembangunannya itu sendiri,
dalam menentukan pilihan antara orientasi produksi dengan motif ekonomi yang
kuat dengan orientasi nilai yang menyangkut segi-segi kemanusian yang terkadang
harus dibayar lebih mahal.
Pembangunan ekonomi yang kurang
merata menyebabkan masih banyak masyarakat miskin yang belum menikmati ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berkembang di negeri ini.
Kemiskinan sendiri merupakan kelanjutan dari perjuangan bangsa, sebagai perjuangan yang akan memperoleh kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental untuk menggapai cita-cita menjadi masyarakat yang adil dan makmur.
Kemiskinan sendiri merupakan kelanjutan dari perjuangan bangsa, sebagai perjuangan yang akan memperoleh kemerdekaan bangsa dan motivasi fundamental untuk menggapai cita-cita menjadi masyarakat yang adil dan makmur.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan pembuatan
makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian daripenduduk, teknologi dan
kemiskinan. Membahas kasus studi tentang penduduk dan teknologi yang berkaitan
dengan masalah kemiskinan di negeri ini. Dan memberikan informasi tentang penduduk dan teknologi yang berkaitan dengan
masalah kemiskinan.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat
ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini seperti:
1.Apasaja definisi dari penduduk, teknologi dan kemiskinan
2. Memahami pemanfaatan teknologi dalam masyarakat untuk membantu masalah kemiskinan
3. Membahas studi kasus tentang penduduk, teknologi dan kemiskinan
1.Apasaja definisi dari penduduk, teknologi dan kemiskinan
2. Memahami pemanfaatan teknologi dalam masyarakat untuk membantu masalah kemiskinan
3. Membahas studi kasus tentang penduduk, teknologi dan kemiskinan
1.4 Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam
penulisan makalah ini adalah menggunakan metode pustaka yaitu penulis
menggunakan media pustaka dalam penyusunan makalah ini. Dengan menyebutkan
berbagai sumber untuk penulisan makalah ini.
BABII
ISI
ISI
2.1 Teori Dari Berbagai Sumber
Teori mengenai penduduk pengetahuan
Ada keseragaman pendapat di
kalangan ilmuwan bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara
teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan tertentu dengan sistematis,
metodis, rasional/logis, empiris, umum, dan akumulatif. Secara umum, penduduk
adalah orang/ sekumpulan orang yang tinggal dan menetap di suatu negara. Orang
tersebut bisa termasuk warga negara, ataupun bukan warga negara.
Pengertian penduduk menurut para
pengamat
1. Jonny
Purba
“Penduduk adalah orang yang
mantranya sebagai diri pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga
negara dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam
batas wilayah negara pada waktu tertentu”
2. Srijanti
A. Rahman
“Penduduk adalah orang yang
mendiami suatu tempat dalam wilayah tertentu dengan tanpa melihat status
kewarganegaraan yang dianut oleh orang tersebut”
3. Ahmad
Yani & Mamat Rahmat
“Penduduk merupakan komponen
yang sangat penting dalam suatu wilayah atau negara”4.4. Dr.
Kartomo
4. “Penduduk adalah semua orang
yang mendiami suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu, terlepas dari warga
negara atau bukan warga negara”
5. Sri
Murtono, Hassan Suryono, Martiyono
“Penduduk adalah setiap orang
yang berdomisili atau bertempat tinggal di wilayah suatu negara dalam waktu
yang cukup lama”
Teori mengenai teknologi
Teknologi adalah metode ilmiah
untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula
diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.Dalam memasuki Era
Industrialisasi, pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi
karena teknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan melalui industri.Sebagian
beranggapan teknologi adalah barang atau sesuatu yang baru. Namun, teknologi
itu telah berumur sangat panjang dan merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap
zaman memiliki teknologinya sendiri.
Dalam konsep pragmatis dengan
kemungkina berlaku secara akademis dapatlah dikatakan bahwa ilmu pengetahuan
(body of knowledge) dan teknologi sebagai suatu seni (state of art) yang
mengandung pengertian berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara
bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan ketrampilan
dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi. “secara konvensional mencakup
penguasaan dunia fisik dan biologis, tetapi secara luas juga meliputi teknologi
sosial, terutama teknologi sosial pembangunan (the social technology of
development) sehingga teknologi itu adalah metodi sistematis untuk mencapai
setiap tujuan insani.” (EugeneStaley,1970)
Teknologi memperlihatkan fenomenanya dalam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengeubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Jacques Ellul dalam tulisannya berjudu “The Technological Society” (1964) tidak mengatakan teknologi tetapi teknik. Meskipun untuk mesin, teknologi atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, melainkan totalitas metode yang dicapai secara rasional dan mempunyai efisiensi (untuk memberikan tingkat perkembangan) dalam setiap bidang aktivitas manusia. Batasan ini bukan bentuk teoritis, melainkan perolehan dari aktivitas masing2 dan observasi fakta dari apa yang disebut manusia modern dengan perlengkapan tekniknya. Jadi teknik menurut Ellul adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang sudah distandarisasi dan diperhitungkan sebelumnya
.
Fenomena teknik pada masyarakat terkini, menurut
Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional
2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis
4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
5. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling
bergantung
6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
7. otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
1. Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional
2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis
4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
5. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling
bergantung
6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
7. otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Teknologi yang berkembang dengan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik digambarkan sebagai berikut :
1. Teknik meluputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi
2. Teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer
3. Teknik meliputi bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik.
Alvin Tofler (1970) mengumpamakan teknologi itu sebagai mesin yang besar atau sebuah akselarator (alat pemercepat) yang dahsyat, dan ilmu pengetahuan sebagai bahan bakarnya. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan secara kuantitatif dan kualtiatif, maka kiat meningkat pula proses akselerasi yang ditimbulkan oleh mesin pengubah, lebih-lebih teknologi mampu menghasilkan teknologi yang lebih banyak dan lebih baik lagi.
Teori mengenai kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dituliskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang palin pokok seperti pangan, pakaian, tmpat berteduh,dll.(Emil Salim,1982). Kemiskinan merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa akan kemerdekaan bangsa, dan motivasi fundamental dari cita-cita menciptakan masyarakat adil dan makmur. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
3. Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi
Kemiskinan lazimnya dituliskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang palin pokok seperti pangan, pakaian, tmpat berteduh,dll.(Emil Salim,1982). Kemiskinan merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa akan kemerdekaan bangsa, dan motivasi fundamental dari cita-cita menciptakan masyarakat adil dan makmur. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
3. Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi
2. Pemanfaatan teknologi informasi
dalam masyarakat antara lain :
- Memudahkan kita dalam memperoleh informasi serta
melakukan komunikasi
- Terbukanya peluang bisnis yang baru
- Adanya peningkatan kualitas serta kuantitas
pelayanan publik
- Adanya peningkatan layanan informasi jarak jah
dalam bidang kesehatan (telemedicine),
- Terciptanya e-Learning sebagai salah satu sarana
dalam memperbaiki sistem pendidikan
- Terciptanya lapangan pekerjaan
- Memperkaya ilmu dan pengetahuan dalam semua bidang termasuk
dalam aspek kebudayaan
- Terdorongnya proses demokrasi dalam segala hal
2.2 Studi Kasus
Contoh Studi Kasus:
Tika Bisono: Anak-anak Indonesia
Harus Tahu Perkembangan TI
Sumber: Kompas.com
SELASA, 19 FEBRUARI 2008 | 19:04 WIB
Sumber: Kompas.com
SELASA, 19 FEBRUARI 2008 | 19:04 WIB
JAKARTA, SELASA – Selama beberapa
tahun terakhir ini perkembangan teknologi informasi (TI) semakin maju sejalan
dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Pengenalan terhadap perangkat
teknologi pun seharusnya sudah dilakukan sejak dini agar tidak “gaptek” atau
gagap teknologi di era globalisasi yang semakin berkembang apalagi di
Indonesia.
“Anak-anak Indonesia seharusnya sudah dikenalkan pada teknologi itu sejak pre-school. Sekitar usia empat tahun.” ujar Tika Bisono, dalam acara Memanfaatkan Perangkat Tehnologi untuk Pengembangan Kreativitas Anak, di Kidzania, Jakarta, Selasa (19/2).
Menurut Tika Bisono, penggunaan teknologi informasi yang semakin canggih pada anak-anak, seharusnya mendapat pendampingan dari orang tua. “Orangtua dapat mengarahkan anak-anak dalam penggunaan perangkat-perangkat teknologi tersebut, sehingga penggunaannya tidak melewati batas-batasnya. Tapi orangtuanya harus belajar dulu. Ya perlu semacam edukasi teknologi untukorangtua,”ujarTika.
Menurut hasil penelitian lembaga riset pasar ritel dan konsumen global, NPD Group yang berkedudukan di New York, Amerika Serikat, pada pertengahan 2007, anak-anak usia empat sampai lima tahun yang berada di Amerika Serikat, paling sering menggunakan perangkat teknologi komputer.Walaupun penelitian ini dilakukan di Amerika Serikat namun hasilnya bisa menjadi sebuah rujukan bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, seiring dengan meningkatnya fenomena anak-anak yang akrab dengan dunia TI.Tika mengungkapkan saat ini anak-anak kelas menengah keatas di Indonesia memiliki kemampuan yang tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), karena memiliki akses yang memadai. “Ini seharusnya menjadi sorotan pemerintah. Bagaimana anak-anak menengah ke bawah pun bisa memiliki akses untuk tahu tentang kemajuan teknologi,” tambah Tika.
2.3 Pembahasan
Dari studi kasus diatas
pembangunan ekonomi di Indonesia memang belum merata disetiap daerah. Hal ini
dapat dibuktikan dari masih minimnya sarana teknologi untuk siswa-siswa yang
masih tinggal di daerah terpencil. Pengenalan teknologi yang seharusnya sudah
diperkenalkan sejak dini oleh orang tua dapat memperkecil kemiskinan dari
dampak perubahan teknologi yang berkembang secara tidak merata sehingga masih
terdapat daerah-daerah di Indonesia ini yang belum tersentuh oleh teknologi
secara langsung.Perkembangan teknologi secara merata dan menyeluruh akan membuat
suatu daerah itu menjadi majudan memiliki sumber daya yang berkualitas.Kaitan penduduk,
Teknologi dan Kemiskinan.Penduduk sebagai suatu pembuat/pencipta sekaligus
pengguna sedangkan teknologi sebagai seni yang dibuat untuk memproduksi,
berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi. Teknologi merupakan
penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi mengandung ilmu – ilmu pengetahuan
yang terkandung dalamnya.Penduduk dan teknologi merupakan bagian-bagian yang
dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu sistem
yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka nasional seperti
kemiskinan.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan penduduk, teknologi
dan kemiskinan adalah sesuatu yang berbeda. Teknologi diciptakan oleh manusia
demi kesejahteraan umat manusia dan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan
arti menciptakan, mencari kesenangan manusia, melindungi dari malapetaka,
kelaparan, melindungi dari bahaya kekejaman alam serta memenuhi kebutuhan pokok
manusia.
Penduduk, teknologi serta kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas, sebab bagi siapa saja yang dapat menguasai IPTEK maka ia akan berkembang mengikuti era globalisasi yang sudah modern ini. Dan bagi siapa saja yang tidak menguasai IPTEK maka ia akan tertinggal jauh oleh pesatnya perkembangan teknologi di zaman ini. Bila di zaman yang modern ini masih ada masyarakat yang tertinggal dan tidak menguasai IPTEK maka mungkin saja masyarakat masih terpuruk dalam kemiskinan karena mereka masih menggunakan cara lama yang sudah tertinggal dan tidak efektif dan efisien lagi di zaman ini.
3.2 Daftar Pustaka
6.https://pandanwulan.wordpress.com/2012/01/09/tugas-ilmu-sosial-dasar-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/
Komentar
Posting Komentar